Hentikan Politisasi Islam : Forum Yogyakarta

Para peserta Forum Persatuan Global (GUF) II, sebuah forum antaragama internasional yang diselenggarakan bersama oleh sayap pemuda Nahdlatul Ulama GP Ansor dan gerakan Bayt Ar Rahmah da’wa, menandatangani sebuah pernyataan bersama pada Kamis menyerukan agar semua orang berhenti memolitisasi Islam.

Keputusan tersebut, yang disebut Pernyataan Nusantara, menyerukan kepada orang-orang dari setiap agama dan bangsa untuk membatasi penyebaran kebencian dan mulai membangun hubungan yang didirikan berdasarkan penghormatan terhadap persamaan hak dan martabat.

Kami ingin menyampaikan kepada dunia bahwa agama harus digunakan sebagai dasar untuk peradaban yang lebih baik dan bukan sebagai senjata atau bahkan norma untuk terlibat dalam konflik, kata ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas kepada The Jakarta Post di sela-sela forum tersebut. Kamis.

Puluhan delegasi yang mewakili Muslim, Yahudi, Kristen dan Katolik dari Amerika Serikat, Eropa dan Timur Tengah bergabung dengan forum dua hari yang diadakan bertepatan dengan Kirab Satu Negeri, sebuah gerakan yang diluncurkan oleh GP Ansor pada 16 September untuk mengkampanyekan pluralisme dan toleransi.

Di antara delegasi internasional yang berpartisipasi dalam forum termasuk Pendeta Johnie Moore dari Komisi Kebebasan Beragama Internasional (AS), kepala Organisasi All-India pada Imam Masjid Maulana Umer Ahmed Ilyasi (India) dan Imam Talib Shareef dari The Nation's Mosque (AS).

Yaqut mengatakan forum itu pertama kali dimulai tahun lalu di Jakarta atas keprihatinan tentang konflik tanpa henti, terutama di negara-negara Timur Tengah seperti Libya dan Suriah, di mana pihak-pihak yang bertikai menggunakan agama sebagai basis.

Bahkan kami percaya bahwa tidak ada agama di dunia, terutama Islam, mengajarkan bahwa agama dapat digunakan sebagai alat untuk terlibat dalam konflik, kata Yaqut.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: