Letusan Gunung Agung tak membuat Jumlah Pengunjung Berkurang

Gunung Agung, yang terletak di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, meletus lagi awal bulan ini, tetapi tidak berdampak pada industri pariwisata di pulau resor yang terkenal. Industri pariwisata tidak terpengaruh karena letusan relatif rendah intensitasnya, dan gunung berapi ini cukup jauh dari sebagian besar tujuan wisata yang menarik.

Gunung Agung setinggi 3,142 meter telah bergemuruh sejak Agustus 2017 dan meletus pada November. Gunung berapi tersebut kemudian menjadi relatif tenang sampai letusan terbaru, yang terjadi pada 2 Juli, ketika mengirimkan lava yang terbakar hingga 1,5 kilometer.

Menurut Devy Kamil Syahbana dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kondisi Gunung Agung masih tidak stabil, dan kemungkinan akan meletus lagi dengan intensitas rendah. Catatan sejak tahun 1800 mengungkapkan bahwa Gunung Agung telah mengalami empat letusan besar, yaitu pada tahun 1908, 1823, 1843, dan 1963.

Menyusul letusan terbaru, PVMBG telah mengumumkan status siaga Gunung Agung di tingkat ketiga dan telah memerintahkan orang untuk menjauh dari radius empat kilometer dari puncak gunung hingga sekarang. Orang-orang yang tinggal di luar zona radius 4 kilometer didesak untuk tetap tenang," tambahnya.

Meskipun kegiatan gunung berapi, Asosiasi Wisata Indonesia dan Agen Perjalanan (Asita) percaya bahwa industri pariwisata di Bali tidak terpengaruh oleh letusan strombolian. Berdasarkan pengalaman selama letusan terakhir Gunung Agung pada bulan Juni, letusan pada 2 Juli tidak akan berdampak pada kedatangan turis di Bali, Ketut Ardana, ketua Asita Bali, yang dinyatakan pada 7 Juli.

Kedatangan turis di Bali tetap normal meskipun ada erupsi stromboli, katanya, mengutip fakta bahwa tujuan wisata di sembilan kabupaten di Bali, seperti Pantai Kuta dan Pantai Pandawa, masih ramai oleh wisatawan domestik dan asing. Dia mencatat bahwa PVMBG telah mengumumkan bahwa zona bahaya membentang radius empat kilometer dari puncak gunung.

Tidak Berpengaruh dengan Wisata

Tujuan wisata favorit di Bali, seperti Tanah Lot, Uluwatu, Danau Beratan Bedugul, Istana Tampak Siring, Taman Safari dan Laut Bali, Garuda Wisnu Kencana, Pantai Sanur dan Kuta, Tanjung Benoa, Goa Gajah, dan Nusa Penida, cukup jauh dari gunung berapi dan tidak terpengaruh oleh peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Agung.

Oleh karena itu, tidak berpengaruh pada pariwisata di Bali, yang telah menetapkan target menarik 6,5 juta wisatawan asing tahun ini, ia menekankan. Dia optimis bahwa pariwisata di Bali tetap tidak terpengaruh, karena zona bahayanya hanya dalam radius 4 kilometer dari kawah Gunung Agung, sementara Bali lainnya aman.

Bahkan, wisatawan domestik dan asing terus mengunjungi Pura Besakih, terletak sekitar 7 kilometer dari Gunung Agung yang meletus. Meskipun kondisi Gunung Agung sedang tidak stabil dan letusan mungkin terjadi kapan saja dengan intensitas rendah, tidak ada penghalang bagi wisatawan lokal dan asing untuk mengunjungi Pura Besakih, yang dikenal sebagai "Ibu Candi" Bali selama lebih dari seribu tahun.


Terletak di ketinggian seribu meter di lereng barat daya Gunung Agung, Besakih adalah kompleks artistik dan unik yang terdiri dari setidaknya 86 candi, termasuk Pura Penataran Agung atau Kuil Agung. Saya pasti ingin mengunjungi Pura Besakih. Meskipun candi itu hanya berjarak tujuh kilometer dari gunung berapi yang meletus, itu bukan masalah bagi saya, kata Pablo, seorang turis dari Cile, Sabtu.

Gunung api itu memuntahkan awan putih hingga 200-300 meter ke udara pada 7 Juli pagi, tetapi Pablo mengungkapkan bahwa rencananya untuk mengunjungi Pura Besakih tetap tidak berubah. Ada juga banyak gunung berapi aktif di Chili, dan gempa bumi sering terjadi di negara kami. Saya merasa itu adalah sesuatu yang normal. Saya tidak takut, karena saya memahami langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi berbahaya, katanya.

Seorang turis domestik, Ulfa Dwi dari Probolinggo, Jawa Timur, mengatakan bahwa keluarganya dan dia mengunjungi Pura Besakih, karena mereka ingin melihat lebih dekat kondisi Gunung Agung. Kami biasanya melihat Gunung Agung di televisi, tetapi sekarang kita bisa melihatnya langsung dari kuil, tambahnya.

Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengunjungi kamp evakuasi Gunung Agung di Desa Besakih, Kabupaten Karangasem, Bali baru-baru ini. Menteri menyampaikan bantuan kemanusiaan dan mengadakan dialog dengan para pengungsi.

Secara umum, para pengungsi menyatakan rasa terima kasih atas bantuan dan perhatian pemerintah, kata Sandjojo. Menteri meminta pemerintah setempat untuk membuat daftar pengungsi yang ingin mengikuti pelatihan gratis tentang hidroponik dan menjahit dan menghabiskan waktu mereka di tempat penampungan. Saat ini, sebanyak 3,3 ribu pengungsi dari letusan Gunung Agung terlindung di 29 kamp di enam kecamatan di Karangasem.

Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: