Mentri Perindustrian Targetkan Investasi Rp130tn di Tiga Sektor

Kementerian Perindustrian memproyeksikan nilai investasi untuk industri kimia, farmasi, dan tekstil (IKFT) akan mencapai Rp130 triliun pada 2019.

Direktur jenderal industri kimia, tekstil dan lain-lain (IKTA), Achmad Sigit Dwiwahjono, percaya investasi modal sebelumnya akan memperkuat struktur sektor manufaktur di negara ini serta impor pengganti.

Di tahun politik ini, beberapa investor jangka panjang tetap ada. Kami berharap investasi ini akan mendorong pertumbuhan industri nasional, kata Sigit dalam pernyataan tertulis pada Jumat, 4 Januari.

Menurut Sigit, investasi dalam industri kimia akan mendapatkan nilai tertinggi karena padat modal dan membutuhkan teknologi canggih. Industri kimia juga memainkan peran strategis di sektor hulu karena menghasilkan bahan baku yang dibutuhkan oleh industri lain.

Beberapa investor telah menunjukkan minat dalam ekspansi di sektor kimia hulu, termasuk Korea Selatan, yang pembahasannya masih berlangsung, kata Sigit.

Sigit menyebutkan, PT Lotte Chemical Indonesia menginvestasikan US $ 3,5 miliar dalam pembangunan industri petrokimia, yang diperkirakan akan menghasilkan 2 juta ton cracker nafta per tahun di Cilegon, Banten. Selain itu, PT Chandra Asri Petrochemical juga menginvestasikan US $ 5,4 miliar.

Kami berkomitmen untuk mendorong percepatan konstruksi petrokimia yang kompleks, sehingga akan mendukung pengurangan impor produk petrokimia minimal 50 persen, ”kata Sigit.

Sigit berharap proyek ini akan menggunakan lebih banyak komponen lokal dan mempekerjakan pekerja lokal. Kementerian itu, lanjutnya, berencana membangun Politeknik Industri Petrokimia di Cilegon tahun ini dalam upaya untuk memenuhi permintaan operator dan karyawan lain di sektor ini. "Pemerintah juga akan memberikan tax holiday.

Sigit optimis pertumbuhan industri farmasi di Indonesia dapat mencapai 7 hingga 10 persen pada 2019. Selain investasi yang lebih tinggi, kinerja positif industri ini dapat didongkrak oleh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). "Program ini masih menjadi magnet bagi investor karena meningkatkan permintaan, pungkasnya.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: